Cari

Waspadai Bulan Mei Hingga Agustus Kebakaran Hutan Indonesia Meningkat



Schoolmedia Jakarta ---- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, memaparkan prediksi kondisi iklim Indonesia tahun 2025 dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan di Kantor Kemenkopolkam. Rapat ini juga menandai peluncuran Desk Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Dwikorita menjelaskan bahwa kondisi atmosfer saat ini menunjukkan fase netral untuk fenomena El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD). Namun, tren penurunan curah hujan di beberapa wilayah berpotensi meningkatkan risiko karhutla, terutama menjelang musim kemarau.

“Pada periode Maret hingga April 2025, risiko karhutla masih rendah di sebagian besar wilayah Indonesia. Namun, mulai Mei hingga Agustus, risiko akan meningkat, terutama di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua bagian selatan,” ujar Dwikorita.

BMKG juga mencatat pola sebaran hotspot pada tahun 2024 yang menunjukkan peningkatan signifikan dari Juli hingga puncaknya pada September. Meski jumlah hotspot pada 2024 masih di bawah tahun 2015, 2019, dan 2023, tren ini mengindikasikan ancaman karhutla tetap tinggi, terutama pada puncak musim kemarau Juni-Agustus 2025.

Menkopolkam Budi Gunawan menekankan pentingnya langkah antisipatif melalui pembentukan Desk Koordinasi Penanganan Karhutla.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, beliau menaruh perhatian besar terhadap kebakaran hutan yang memiliki dampak sangat luas, tidak hanya korban jiwa dan kerugian lingkungan, tetapi juga dampak geopolitik yang signifikan karena asap yang merambah lintas negara,” ujar Budi Gunawan.

Dengan adanya desk koordinasi ini, pemerintah berharap dapat mencapai zero karhutla serta membangun sistem mitigasi dan pencegahan yang lebih baik.

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah preventif di wilayah-wilayah rawan, terutama pada puncak musim kemarau. Informasi mengenai potensi karhutla dapat diakses melalui situs resmi BMKG di http://www.bmkg.go.id.

Berita Selanjutnya
146,48 Juta Penduduk Indonesia Diprediksi Lakukan Perjalanan Mudik
Berita Sebelumnya
Masyarakat Terdampak Proyek Strategis Nasional Tolak Perampasan Tanah dan Ruang Hidup

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar