Pembimbing dan Petugas Haji akan Disertifikasi BNSP

 

Schoolmedia News Jakarta ---- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief akan mendorong sertifikasi pembimbing dan petugas haji oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Selama ini, proses sertifikasi baru diberlakukan untuk pembimbing haji, bekerjasama dengan sejumlah Universitas Islam Negeri (UIN).

"Ke depan, pembimbing dan petugas haji akan bersertifikasi dari BNSP sehingga jelas profesinya," ungkap Hilman saat Sosialisasi Pembinaan Manasik Haji Masa Pandemi di Yogyakarta, Rabu (20/10/2021).

Meski bekerjasama dengan BNSP, pihaknya tetap akan melibatkan UIN dalam penyelenggaraannya. "Nanti kita dorong agar bekerja sama dengan BNSP dan UIN bisa menjadi penyelenggaranya," jelasnya.

Sertifikasi BNSP, kata Hilman, bertujuan untuk menjamin mutu kompetensi, sekaligus pengakuan terhadap para pembimbing dan petugas haji. Sehingga, tugas ini nantinya bisa menjadi sebuah profesi melalui proses sertifikasi kompetensi.

"Sertifikasi tetap kita lakukan untuk peningkatan SDM. Ke depan pembimbing dan petugas akan bersertifikasi BNSP sehingga betul-betul menjadi profesi," tegasnya.

Hadir dalam acara tersebut para Pejabat Eselon II dan III Ditjen PHU.

Kegiatan dengan tema Haji Mandiri di Masa Pandemi ini diikuti 70 peserta, terdiri atas pejabat dan pelaksana Ditjen PHU, Kasi pada Bidang PHU pada Kanwil Kemenag DIY dan Jateng, serta pimpinan KBIHU Jateng-DIY.

Peluncuran Buku

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah pada Masa Pandemi. Kehadiran buku  ini merupakan respon Kemenag menjawab kebutuhan umat di masa pandemi.

Peluncuran dilakukan Dirjen PHU Hilman Latief, didampingi Direktur Bina Haji (Dirbina Haji) Khoirizi H. Dasir, dan Kasubdit Bimbingan Jemaah Arsyad Hidayat, di Yogyakarta. “Apresiasi saya berikan kepada Dirbina dan tim yang telah menyusun buku ini, semoga dapat menjadi rujukan masyarakat luas,” ungkap Hilman, Selasa (19/10/2021). 

Selanjutnya, Hilman berharap  buku dapat diperbanyak dan sejak dini bisa diberikan kepada jemaah haji. “Sebab saat ini perlu edukasi manasik di masa pandemi sebagai antisipasi. Kita tingkatkan profesionalisme layani jemaah,” ajaknya.

Di sisi lain Hilman juga menyinggung pelonggaran social distancing yang dilakukan Saudi. “Saudi bisa setenang itu karena sebagian besar penduduknya sudah divaksin. Mudah-mudahan ini menjadi angin segar bagi kita,” urai Hilman.

“Kita perlu meyakinkan ke pemerintah Saudi bahwa jemaah kita clearsecure,” sambungnya lagi. Untuk itu, lanjut Hilman, kebijakan pemberangkatan haji dan umrah harus berbasis data.

Sebelumnya, Kasubdit Bimbingan Jemaah Arsyad Hidayat menyebutkan peluncuran buku panduan ini merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi penyelenggaraan haji dan umrah di masa pandemi. Kegiatan yang berlangsung hingga Kamis, 21 Oktober 2021 ini diikuti 70 peserta yang terdiri dari pejabat dan pelaksana Ditjen PHU, Kasi pada Bidang PHU Kanwil Kemenag DIY dan Jateng, serta pimpinan KBIHU Jateng dan DIY. 

“Tujuan kegiatan ini untuk menyosialisasikan penyelenggaraan haji dan umrah di masa pandemi. Selain itu juga meningkatkan pengetahuan dan menyamakan persepsi manasik haji dan umrah,”ujar Arsyad menerangkan. 

Penulis Tim Schoolmedia 

Komentar

250 Karakter tersisa