Museum Untuk Belajar Dari Masa Lalu Menuju ke Masa Depan

 

Schoolmedia News Jogyakarta --- Sejarah Muhammadiyah harus terus dilestarikan agar generasi penerus tidak melupakannya. Sebagai salah satu organisasi tertua di Indonesia, Muhammadiyah telah berkiprah di berbagai bidang, melaksanakan gerakan yang masif dan dinamis untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Hal itu yang mendorong Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Haedar Nasir dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menginisiasi pembangunan Museum Muhammadiyah di Bantul, DIY.

“Lewat Museum Muhammadiyah, anak-anak kita dapat memiliki kesadaran sejarah dan nantinya mampu menjaga dan membangun ekosistem gerakan Muhammadiyah,” ujar Menko PMK saat memberi sambutan sekaligus meresmikan Museum Muhammadiyah di Bantul, DIY, Senin (14/11).

Muhadjir berharap Museum Muhammadiyah bisa menjadi titik tolak menuju Muhammadiyah yang lebih berkemajuan.

“Menengok ke belakang sebentar untuk menuju masa depan yang lebih jauh, itulah fungsi didirikannya museum ini,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nasir meminta keluarga persyarikatan Muhammadiyah di seluruh Indonesia dapat memanfaatkan museum ini sebagai kunci sejarah dan proyeksi Muhammadiyah ke depan.

“Museum tidak hanya berbicara tentang masa lampau tapi juga proyeksi masa depan,” kata Prof. Haedar.

Atas nama PP Muhammadiyah, Ia turut menyampaikan terimakasih kepada pemerintah dan pihak yang sudah berkontribusi dalam pembangunan Museum Muhammadiyah.

“Mudah-mudahan ini menjadi amal jariyah, dan terimakasih juga kepada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang sudah turut berkontribusi,” ujarnya.

Museum Muhammadiyah berdiri di atas tanah seluas 1200 m² dari total lahan seluas 2800 m². Terletak di Kompleks Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan Bantul, DIY. Gedung Museum Muhammadiyah memiliki 4 lantai, dimana 3000 m² merupakan ruang pamer, 3000 m² ruang non pamer dan 1400 m² ruang Lanscape.

Peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Museum Muhammadiyah dilaksanakan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 22 Juli 2017 lalu. 

Pembangunan Museum Muhammadiyah memakan waktu sekitar lima tahun dan dilakukan melalui tiga tahap yakni tahap pemabangunan struktur gedung museum, pembangunan arsitektur dan pembangunan mekanikal, elektrikal dan konten museum.

Dalam Museum Muhammadiyah, pengunjung bisa melihat sejarah perjalanan Muhammadiyah yang penyajiannya dipadukan dengan teknologi canggih. Mulai dari konten historiografi, dan ruang pamer tematik Muhammadiyah untuk bangsa. Sehingga selain untuk rekreasi, juga bisa untuk sarana edukasi pengunjung.

Turut hadir dalam peresmian, tuan rumah Rektor Universitas Ahmad Dahlan Dr. Muchlas, Bupati Bantul Abdul Halim, Segenap tokoh dan jajaran PP Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad, Dr. Busro Muqoddas, dan Pimpinan serta jajaran Aisyiah Muhammadiyah.

Tim Schoolmedia 

Komentar

250 Karakter tersisa