Cari

7 Tanda Gangguan Hormon Pada Wanita dan Penyebabnya

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jakarta – Gangguan hormon dalam tubuh berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit, tergantung hormon atau kelenjar apa yang mengalami gangguan. Misalnya, jika gangguan terjadi pada kelenjar adrenal, kamu bisa mengalami masalah pada tekanan darah, metabolisme, dan fungsi ginjal. Hormon adalah bahan kimia yang diproduksi oleh kelenjar dalam sistem endokrin dan dilepaskan ke aliran darah. 

Ketidakseimbangan terjadi ketika hormon terlalu banyak atau terlalu sedikit. Gangguan hormon pada wanita mungkin menjadi penyebab berbagai gejala yang tidak diinginkan, mulai dari kelelahan atau penambahan berat badan hingga kulit gatal atau suasana hati yang berantakan. Yang harus dipahami, tingkat hormon secara alami berfluktuasi pada berbagai tahap kehidupan, terutama selama masa pubertas dan pada wanita selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause. 

Perubahan hormon pada wanita juga dapat dipengaruhi oleh gaya hidup dan kondisi medis tertentu. Yang penting adalah memperhatikan gejala apa pun dan memeriksanya oleh profesional kesehatan yang berkualifikasi sehingga kamu menerima perawatan yang tepat, apakah itu melibatkan penggunaan obat atau terapi pelengkap, atau membuat perubahan gaya hidup, untuk memulihkan keseimbangan dan kesehatan yang baik. Berikut tanda gangguan hormone pada wanita yang Schoolmedia News rangkum dari berbagai sumber.

 

Baca jugaSosok Yoshihide Suga, Perdana Menteri Jepang yang Pernah Jadi Supir Truk

 

1.    Menstruasi yang berat atau menyakitkan
Jika disertai dengan gejala lain seperti sakit perut, sering buang air kecil, nyeri punggung bagian bawah, sembelit dan nyeri saat berhubungan, maka kamu mungkin menderita fibroid. Penyebab pastinya tidak diketahui meskipun mereka dianggap dirangsang oleh estrogen sementara memiliki riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko kamu.

 

2.    Insomnia dan kualitas tidur yang buruk
Selama masa perimenopause dan menopause, ovarium secara bertahap memproduksi lebih sedikit estrogen dan progesteron, yang mendorong tidur. Kadar estrogen yang menurun juga dapat menyebabkan keringat malam yang mengganggu tidur kamu, menyebabkan kelelahan dan kekurangan energi.

 

3.    Mood swings atau suasana hati yang sering berubah drastis
Hormon seks wanita estrogen memiliki efek pada neurotransmiter di otak termasuk serotonin (zat kimia yang meningkatkan suasana hati). Fluktuasi estrogen dapat menyebabkan sindrom pramenstruasi (PMS) atau suasana hati yang tertekan selama perimenopause (fase sebelum menstruasi berhenti sama sekali) dan menopause.

 

Baca juga8 Kesalahan Memakai Pembalut Yang Membahayakan Area Kewanitaan

 

4.    Kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Sejumlah kondisi terkait hormon dapat menyebabkan penambahan berat badan termasuk tiroid yang kurang aktif (ketika kelenjar tiroid kamu tidak menghasilkan cukup hormon tiroid yang mengatur metabolisme), sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan menopause yang menyebabkan perubahan hormonal yang membuat kamu cenderung menambah berat badan di sekitar perut.

 

5.    Kekeringan vagina
Kekeringan vagina paling sering disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, terutama selama perimenopause dan menopause. Minum pil kontrasepsi atau antidepresan juga dapat mengubah kadar hormon, yang menyebabkan masalah tersebut.

 

6.    Gairah seks yang rendah
Libido rendah sangat umum terjadi pada wanita yang mengalami perimenopause atau menopause karena penurunan kadar estrogen dan testosteron.

 

7.    Sakit kepala
Banyak wanita menderita sakit kepala karena perubahan hormonal selama siklus menstruasi, kehamilan atau menopause.

Artikel Selanjutnya
Dampak Berbahaya Membawa Ponsel Ke Toilet yang Perlu Diketahui
Artikel Sebelumnya
7 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

Artikel Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar